Penemu 4G LTE ini Terinspirasi Dari Serial Anime Dragon Ball - Siapa yang tidak mengenal 4G LTE, hampir semua operator jaringan di iklan-iklan menggunakan standar komunikasi nikrabel yang satu ini. terutama untuk jaringan berbasis GSM/EDGE. Walaupun belum di katakan 4G sepenuhnya namun berkat teknologi ini kemampuan mengakses internet kini menjadi lebih cepat dan stabil, dan kini 4G LTE mampu men-download hingga 300 mbps dan upload 75 mbps.
Anwar bernama lengkap Prof Dr Choirul Anwar telah berhasil mematenkan teknologi ini. Selepas dari pencapaiannya selama ini adalah berkat ketekunan, usaha, dan pengorbanan seorang ibu.
Anak Buru Tani
Prof Dr Choirul Anwar, lahir di kediri 22 Agustus 1978 dulunya hanyalah seorang anak yang berasal dari keluarga miskin. Ayahnya Sudjiarto yang berprofesi sebagai buruh tani bekerja menggarap sawah milik tetangga bersama ibunya Siti Patmi di Dusun Jabon, Desa Juwet Kecamatan Kunjang. Setelah sepulang sekolah Anwar selalu membantu kedua orang tuanya memberi pakan ternak.
Sejak kecil Anwar memang senang dengan dunia pengetahuan dan teknologi, walaupun hidup di sawah namun bukan berarti tidak mengenal ilmu, selesai membantu kedua orang tuanya Anwar selalu menyempatkan diri dengan membaca buku-buku pengetahuan. Buku-buku yang sering di bacanya adalah buku tokoh ilmuwan dunia seperti Albert Enstein dan Michael Faraday. Karena kesenanganya itu Anwar bercita-cita menjadi seorang ilmuwan saat dewasa nanti.
Namun cita-citanya itu hampir saja musnah, Sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga telah meninngal dunia pada tahun 1990. Kehidupan mereka pun semakin sulit, padahal Anwar baru saja memasuki pendidikan sekolah dasar. Anwar pun khawatir tidak dapat terus bersekolah dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Keinginannya menjadi seorang ilmuwan sangat besar mendorong Anwar ingin terus bersekolah setinggi-tingginya lalu menceritakan keinginnanya itu kepada sang ibu Siti Patmi.
Awalnya Anwar sudah pasrah kepada apa yang akan dijawab ibunya nanti, lantaran melihat kondisi keluarganya yang terus saja memperihatinkan, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa sang ibu akan menolak menyekolahkannya tinggi-tinggi. Tetapi jawaban yang ia dengar di luar dugaan, sang ibu justru mendorongnya untuk bersekolah setinggi-tingginya. "Nak kamu tidak usah ke sawah lagi, kamu saya sekolahkan setinggi-tingginya sampai tidak ada lagi sekolah yang tinggi di dunia ini", ucap anwar sambil menahan haru saat mengingat perkataan ibunya itu,
Kemudian berkat restu sang ibu, dengan penuh semangat Anwar berhasil masuk ke sekolah menengah atas (SMA) favorit di kotanya itu. Namun masalah baru muncul, dikarenakan jarak antara sekolah dan rumahnya bisa dibilang cukup jauh. Terpaksa Anwar harus mencari kost yang dekat dengan sekolahnya. Ia sadar hal ini akan menambah beban sang ibu.
Masalah ini cukup membuat Anwar memutar otak. Lalu ia memutuskan untuk tidak sarapan demi menghemat pengeluaran. Tetapi, itu bukan pilihan yang tepat. Prestasi Anwar justru turun lantaran tidak pernah sarapan.
"Karena tidak sarapan, setiap jam sembilan pagi kepala saya pusing" tutur Anwar.
Kondisi Anwar sempat terdengar oleh orang tua salah satu temannya. Merasa prihatin dengan kondisi Anwar, Orang tua temannya itu menawari dia untuk tinggal menumpang secara gratis. Anwar tidak perlu lagi membayar mahal uang kost dan merasa pusing saat sekolah. Sarapan sudah terjamin dan prestasi Anwar pun kembali cemerlang.
Lulus dari SMA 2 kediri, Anwar lalu melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia diterima sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro dan di tetapkan sebagai lulusan terbaik tahun 2000.
Kegagalan Dan Penolakan
Ambisi untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginnya terus dilakukan Anwar dengan mengincar beasiswa dari panasonic dan kemudian mendaftar universitas kebanggan jepang "Universitas Tokyo". Sayangnya Anwar gagal karena tidak lolos seleksi. Dia merasa malu dan tidak di ingin dipulangkan ke indonesia. Karena tidak ingin usahanya itu sia-sia begitu saja Anwar memutuskan beralih ke Nara Instintute of science and Teknologi NAIST dan diterima.
Di universtitas inilah anwar mengembangkan tesis mengenai teknologi transmitter dan menggarap disertasi bertema sama dalam program doktoral di universitas yang sama pula. Tesisnya itu dianggap tidak masuk akal, Anwar pun di tertawakan oleh seluruh ilmuwan yang berkumpul pada saat dirinya sedang mepresentasikan idenya di Hokkaido Jepang. Mereka menganggap ide Anwar sangat konyol dan tidak berguna.
Dari Negeri sakura, Anwar terbang ke Australia. Tetap dengan ide yang sama. Ilmuwan negeri kangguru itu juga memandangnya sebelah mata. Pemikiran Anwar dianggap ngelantur dan tidak berdasar. Pemikiran yang ditertawakannya itu adalah tentang masalah power atau catu daya pada Wi-Fi. Anwar melihat saat mengakses internrt catu daya itu kerap tidak stabi. kadang kuat kadang melemah. Banyak orang yang mengeluh soal ini. Anwar terus memutar otak, pria asal kediri itu ingin memberi solusi.
Dengan menggunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT) berpasangan. FFT merupakan algoritma yang digunakan untuk mengolah asinyal digital. Anwar memasangkan FFT dnegan FFT asli. ide itulah yang di olok-olok oleh sebagian ilmuwan pada tahun 2005. Sebagian ilmuwan beranggapan, jika FFT dipasangkan, keduanya akan saling menghilangkan. Tapi Anwar tetap yakin, Hipotesanya selama ini dapat menjadi solusi keluhan banyak orang. Ilmuwan jepang dan Australia boleh saja menganggapnya sebagai dagelan. Tapi dia tidak berhenti.
Anwar kemudian pergi ke Amerika Serikat. Mempresentasikan ide yang sama ke para ilmuwan negeri paman sam. Sungguh diluar dugaan, justru mereka menyambut baik ide anwar itu. Ide yang di anggap tidak berguna itu bahkan mendapat hak paten.
Diberi nama Transmitter and Receiver. Dunia menyebutnya 4G LTE. Fourth Generation Long Term Evolution.
Yang lebih mencengangkan lagi, ide yang di anggap tidak masuk akal kini telah dijadikan standar telekomunikasi oleh International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi internasional yang berada di Genewa, Swiss. Standar itu mengacu prinsip tesis kerja Anwar.
Dua tahun kemudian,temuan itu diterapkan pada satelit. Kini dinikmati umat manusia dibumi. Dengan alat ini, komunikasi menjadi lebih cepat dan stabil.
Terinspirasi Anime Dragon Ball
Karya besar ini ternyata diilhami masa kecil Anwar. Sewaktu kecil Anwar sangat suka menonton serial anime jepang dragon ball. Dia terkagum-kagum oleh jurus andalan yang di keluarkan oleh peran utamanya yaitu Son Go Ku. Saat terdesak Son Go Ku mengeluarkan jurus Genkidama untuk mengalahkan musuhnya, jurus ini menghasilkan sebuah bola energi yang di peroleh dari energi alam sekitar. Son Go Ku yang sadar akan energinya yang terbatas meminta alam untuk memberikan energi kepadanya. Setelah bola energi itu sudah cukup terkumpul Go Ku pun berhasil mengalahkan musuh jahatnya.
Prinsip jurus tersebut menjadi sebuah inspirasi bagi Anwar. Dia menerapkannya pada teknologi 4G, dengan memanfaat kan tenaga luar maka 4G menjadi lebih cepat dan stabil.
Kini teknologi itu mendunia dan di pakai hampir seluruh diseantero operator tramitter untuk komunikasi. Beliau juga pemegang hak paten untuk 4G LTE ini.
Anwar bernama lengkap Prof Dr Choirul Anwar telah berhasil mematenkan teknologi ini. Selepas dari pencapaiannya selama ini adalah berkat ketekunan, usaha, dan pengorbanan seorang ibu.
Anak Buru Tani
Prof Dr Choirul Anwar, lahir di kediri 22 Agustus 1978 dulunya hanyalah seorang anak yang berasal dari keluarga miskin. Ayahnya Sudjiarto yang berprofesi sebagai buruh tani bekerja menggarap sawah milik tetangga bersama ibunya Siti Patmi di Dusun Jabon, Desa Juwet Kecamatan Kunjang. Setelah sepulang sekolah Anwar selalu membantu kedua orang tuanya memberi pakan ternak.
Sejak kecil Anwar memang senang dengan dunia pengetahuan dan teknologi, walaupun hidup di sawah namun bukan berarti tidak mengenal ilmu, selesai membantu kedua orang tuanya Anwar selalu menyempatkan diri dengan membaca buku-buku pengetahuan. Buku-buku yang sering di bacanya adalah buku tokoh ilmuwan dunia seperti Albert Enstein dan Michael Faraday. Karena kesenanganya itu Anwar bercita-cita menjadi seorang ilmuwan saat dewasa nanti.
Namun cita-citanya itu hampir saja musnah, Sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga telah meninngal dunia pada tahun 1990. Kehidupan mereka pun semakin sulit, padahal Anwar baru saja memasuki pendidikan sekolah dasar. Anwar pun khawatir tidak dapat terus bersekolah dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Keinginannya menjadi seorang ilmuwan sangat besar mendorong Anwar ingin terus bersekolah setinggi-tingginya lalu menceritakan keinginnanya itu kepada sang ibu Siti Patmi.
Awalnya Anwar sudah pasrah kepada apa yang akan dijawab ibunya nanti, lantaran melihat kondisi keluarganya yang terus saja memperihatinkan, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa sang ibu akan menolak menyekolahkannya tinggi-tinggi. Tetapi jawaban yang ia dengar di luar dugaan, sang ibu justru mendorongnya untuk bersekolah setinggi-tingginya. "Nak kamu tidak usah ke sawah lagi, kamu saya sekolahkan setinggi-tingginya sampai tidak ada lagi sekolah yang tinggi di dunia ini", ucap anwar sambil menahan haru saat mengingat perkataan ibunya itu,
Kemudian berkat restu sang ibu, dengan penuh semangat Anwar berhasil masuk ke sekolah menengah atas (SMA) favorit di kotanya itu. Namun masalah baru muncul, dikarenakan jarak antara sekolah dan rumahnya bisa dibilang cukup jauh. Terpaksa Anwar harus mencari kost yang dekat dengan sekolahnya. Ia sadar hal ini akan menambah beban sang ibu.
Masalah ini cukup membuat Anwar memutar otak. Lalu ia memutuskan untuk tidak sarapan demi menghemat pengeluaran. Tetapi, itu bukan pilihan yang tepat. Prestasi Anwar justru turun lantaran tidak pernah sarapan.
"Karena tidak sarapan, setiap jam sembilan pagi kepala saya pusing" tutur Anwar.
Kondisi Anwar sempat terdengar oleh orang tua salah satu temannya. Merasa prihatin dengan kondisi Anwar, Orang tua temannya itu menawari dia untuk tinggal menumpang secara gratis. Anwar tidak perlu lagi membayar mahal uang kost dan merasa pusing saat sekolah. Sarapan sudah terjamin dan prestasi Anwar pun kembali cemerlang.
Lulus dari SMA 2 kediri, Anwar lalu melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia diterima sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro dan di tetapkan sebagai lulusan terbaik tahun 2000.
Kegagalan Dan Penolakan
Ambisi untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginnya terus dilakukan Anwar dengan mengincar beasiswa dari panasonic dan kemudian mendaftar universitas kebanggan jepang "Universitas Tokyo". Sayangnya Anwar gagal karena tidak lolos seleksi. Dia merasa malu dan tidak di ingin dipulangkan ke indonesia. Karena tidak ingin usahanya itu sia-sia begitu saja Anwar memutuskan beralih ke Nara Instintute of science and Teknologi NAIST dan diterima.
Di universtitas inilah anwar mengembangkan tesis mengenai teknologi transmitter dan menggarap disertasi bertema sama dalam program doktoral di universitas yang sama pula. Tesisnya itu dianggap tidak masuk akal, Anwar pun di tertawakan oleh seluruh ilmuwan yang berkumpul pada saat dirinya sedang mepresentasikan idenya di Hokkaido Jepang. Mereka menganggap ide Anwar sangat konyol dan tidak berguna.
Dari Negeri sakura, Anwar terbang ke Australia. Tetap dengan ide yang sama. Ilmuwan negeri kangguru itu juga memandangnya sebelah mata. Pemikiran Anwar dianggap ngelantur dan tidak berdasar. Pemikiran yang ditertawakannya itu adalah tentang masalah power atau catu daya pada Wi-Fi. Anwar melihat saat mengakses internrt catu daya itu kerap tidak stabi. kadang kuat kadang melemah. Banyak orang yang mengeluh soal ini. Anwar terus memutar otak, pria asal kediri itu ingin memberi solusi.
Dengan menggunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT) berpasangan. FFT merupakan algoritma yang digunakan untuk mengolah asinyal digital. Anwar memasangkan FFT dnegan FFT asli. ide itulah yang di olok-olok oleh sebagian ilmuwan pada tahun 2005. Sebagian ilmuwan beranggapan, jika FFT dipasangkan, keduanya akan saling menghilangkan. Tapi Anwar tetap yakin, Hipotesanya selama ini dapat menjadi solusi keluhan banyak orang. Ilmuwan jepang dan Australia boleh saja menganggapnya sebagai dagelan. Tapi dia tidak berhenti.
Anwar kemudian pergi ke Amerika Serikat. Mempresentasikan ide yang sama ke para ilmuwan negeri paman sam. Sungguh diluar dugaan, justru mereka menyambut baik ide anwar itu. Ide yang di anggap tidak berguna itu bahkan mendapat hak paten.
Diberi nama Transmitter and Receiver. Dunia menyebutnya 4G LTE. Fourth Generation Long Term Evolution.
Yang lebih mencengangkan lagi, ide yang di anggap tidak masuk akal kini telah dijadikan standar telekomunikasi oleh International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi internasional yang berada di Genewa, Swiss. Standar itu mengacu prinsip tesis kerja Anwar.
Dua tahun kemudian,temuan itu diterapkan pada satelit. Kini dinikmati umat manusia dibumi. Dengan alat ini, komunikasi menjadi lebih cepat dan stabil.
Terinspirasi Anime Dragon Ball
Karya besar ini ternyata diilhami masa kecil Anwar. Sewaktu kecil Anwar sangat suka menonton serial anime jepang dragon ball. Dia terkagum-kagum oleh jurus andalan yang di keluarkan oleh peran utamanya yaitu Son Go Ku. Saat terdesak Son Go Ku mengeluarkan jurus Genkidama untuk mengalahkan musuhnya, jurus ini menghasilkan sebuah bola energi yang di peroleh dari energi alam sekitar. Son Go Ku yang sadar akan energinya yang terbatas meminta alam untuk memberikan energi kepadanya. Setelah bola energi itu sudah cukup terkumpul Go Ku pun berhasil mengalahkan musuh jahatnya.
Prinsip jurus tersebut menjadi sebuah inspirasi bagi Anwar. Dia menerapkannya pada teknologi 4G, dengan memanfaat kan tenaga luar maka 4G menjadi lebih cepat dan stabil.
Kini teknologi itu mendunia dan di pakai hampir seluruh diseantero operator tramitter untuk komunikasi. Beliau juga pemegang hak paten untuk 4G LTE ini.
0 komentar:
Posting Komentar